Rabu, 28 September 2011

Earthlings

            Pernahkah kalian melihat hewan secara langsung di bunuh di depan mata? bagaimana perasaan kalian? ahh itu sih sudah biasa, apalagi pas perayaan hari raya lebaran, hmm bagai mana kalau liat hewan-hewan di peternakan, sirkus, penampungan di sakiti dengan cara yang diluar akal sehat dll?….. Mari kita lihat film dokumenter buatan Shaun Monson, seorang aktifis hewan dan lingkungan yang juga seorang vegetarian, Film ini baru booming 2010 yang lalu waktu itu saya menonton film ini di tv lokal, sayapun gak tahu judulnya apa, tapi ketika kemarin ada yang buat thread film ini di Kaskus Fovie, akhirnya saya tonton ulang. Film Dokumenter ini berisi footage-footage dengan pengambilan gambar sembunyi-sembunyi, dan narasi dari Jaquin Phoenix yang membuka mata akan pandangan kita selama ini. Menimbulkan pertanyaan sifat kemanusiaan kita di muka bumi ini. Film ini bisa di saksikan secara gratis di internet, seperti di Youtube dan google video supaya kita bisa lihat komentar-komentar penontonnya, video merupakan  media yang efektif buat menampilkan kisah ini, kalau selama ini kita tau lewat majalah, dan koran.

          Kebanyakan isi dari film ini menunjukan cara-cara pembantaian dan penyiksaan hewan secara kejam, untuk di olah menjadi makanan, pakaian, dan hiburan dengan jalan murah tanpa memikirkan resiko yang di dapat, semua hanyalah memikirkan keuntungan dan kesenangan manusia semata. Menterjemahkan ke sedihan dan kesakitan yang di alami hewan-hewan tersebut. Tapi tidak hanya itu, di jelaskan lagi bahwa kita benar benar sudah kelewatan, membuat kerusakan dan pencemaran alam yang sangat parah di dunia. Saya gak akan membicarakan bagai mana hewan hewan ternak dan lainnya di bantai di sini, yang pasti akan mengejutkan kalian yang menontonnya. kalau miris lihat lumba-lumba di film dokumenter The Cove, mungkin film ini akan lebih menyayat hati kalian.
Terlepas dari kenyataan perbedaan ras, bahasa dan Jenis, Kita Semua adalah mahluk hidup di dunia ini, tumbuhan dan binatang juga merasakan sakit, emosi, seperti kita mereka juga mencari kenyamanan hidup sendiri, sebagian besar mereka juga bertulang belakang, Singkat nya mereka juga ingin hidup seperti kita. Ketergantungan hidup kita kepada mereka juga mutlak di dunia ini, Untuk makan, Pertemanan, Hiburan, dan bahan penelitian. Namun kenyataannya kita semua tidak menghormati mereka sebagai penyedia kebutuhan hidup kita, menyiksa, menginjak injak, ibarat meludahi makanan kita sendiri dan memakannya kembali. Trus apa lah akibatnya dari semua ini? Konsumsi hewani yang berlebihan, kanker, serangan jantung, Diabetes, Stroke dll sebagainya. Alam tidak bertanggung jawab atas semua ini, tapi KITA. Tiga kehidupan di dunia ini Alam, Hewan, & Manusia, semua berketergantungan.
Film ini emang gak rekomen buat pecinta hewan, tapi apalah emang inilah kenyataan selama ini. hidup memang kejam, hewan hewan itu di bantai untuk memenuhi kebutuhan kita sehari hari, hewan pun juga memakan sesamanya untuk hidup dengan caranya sendiri. meskipun saya gak habis pikir, dengan cara cara hewan tersebut di bantai dan di siksa. Saya sendiri penyayang binatang, namun menurutku tidak semua binatang di perlakukan seperti di film ini. Film ini mungkin saja merubah penontonnya jadi vegetarian, tapi itu lah inti dari film ini. Untuk menimbulkan reaksi penontonnya, dan itupun efektif,di tambah narasi yang di bawakan sangat bagus oleh jaquin phoenix. Saya salut sama dokumenter ini, karena benar benar membuka hati kita, kalau semua di dunia ini bukan cuman milik manusia, tapi sayang, kebanyakan manusia masih buta akan hal ini.
       Food, Inc adalah sebuah film dokumenter tahun 2008 dari Amerika Serikat yang disutradarai oleh sutradara pemenang Emmy Award Robert Kenner.
Film ini memeriksa produksi pangan agrikultur berskala besar di Amerika Serikat, dan menyimpulkan bahwa daging dan sayur-sayuran yang dihasilkan oleh perusahaan ekonomi tersebut memiliki banyak "biaya tersembunyi", tidak sehat, dan membahayakan lingkungan. Film ini menampilkan Michael Pollan dan Eric Schlosser sebagai narator, dua kritikus berat dari pertanian ala pabrik.
Film dokumenter ini menghasilkan kontroversi yang luas dimana sangat dikritik oleh perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat yang terlibat dalam industri produksi pangan.

       Segmen pertama film ini meneliti produksi daging industrial di Amerika Serikat, antara lain daging ayam, daging sapi, dan daging babi. Film ini menjelaskan bahwa industri ini tidak manusiawi, tidak berkelanjutan secara ekonomi dan juga tidak ramah lingkungan. Segmen kedua film ini mengulas tentang produksi industrial benih dan sayur-sayuran (terutama jagung dan kacang kedelai), menyebutnya juga sebagai tidak berkelanjutan secara ekonomis dan lingkungan. Segmen terakhir adalah tentang ekonomi dan kekuatan hukum dari perusahaan-perusahaan makanan besar, seperti undang-undang pencemaran nama baik dalam industri makanan yang mata pencahariannya didasarkan pada penyediaan makanan yang murah tetapi terkontaminasi, penggunaan berat bahan kimia berbasis petroleum (sebagian besar pestisida dan pupuk), dan promosi kebiasaan pola konsumsi makanan yang tidak sehat oleh masyarakat Amerika.
       Film ini telah menghasilkan kontroversi setelah dipertontonkan. Para produser film ini juga telah mengundang adanya tanggapan maupun bantahan dari perwakilan Monsanto Company, Tyson Foods, Smithfield Foods, Perdue Farms, dan perusahaan lain, tapi semuanya menolak undangan tersebut.
Monsanto mengatakan bahwa mereka mengundang para produser film ini dalam sebuah pameran dagang produsen makanan,  tetapi para produser mengklaim bahwa mereka tidak diberi surat mandat pers pada acara tersebut dan tidak diizinkan untuk hadir. Operator pameran dagang tersebut mengatakan bahwa mereka tidak menyimpan catatan permintaan mandat pers yang ditolak.  Sebuah aliansi perusahaan produksi makanan (dipimpin oleh American Meat Institute) menciptakan sebuah situs jaringan, SafeFoodInc.org,  sebagai tanggapan terhadap klaim-klaim yang disebutkan dalam film ini.  Monsanto juga mendirikan situs Web mereka sendiri untuk secara khusus menanggapi klaim film ini tentang produk dan tindakan mereka. Cargill (eksekutif Monsanto) mengatakan kepada Minneapolis Star Tribune bahwa perusahaan (Monsanto) menyambut "sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana pertanian global dapat memberi makan dunia secara terjangkau sambil meminimalkan dampak lingkungan, menjamin keamanan pangan, menjamin keterjangkauan pangan dan menyediakan pekerjaan yang bermakna dalam masyarakat pertanian. " Tapi perusahaan (Monsanto) mengkritik jawaban sederhana film ini dalam tugas serumit menyediakan pangan bagi 6 miliar orang yang begitu terletak berjauhan di seluruh penjuru dunia." 
Waralaba restoran makanan cepat saji Chipotle menanggapi film dokumenter ini pada Juli 2009 dengan menawarkan pemutaran gratis film ini di berbagai lokasi di Amerika Serikat dan menyatakan bahwa mereka melakukan hal yang berbeda dengan yang disebutkan dalam film ini, dengan harapan para pelanggannya akan menghargai setelah melihat Food, Inc 
Sang sutradara, Robert Kenner, membantah anggapan bahwa ia sedang menyerang sistem produksi makanan Amerika Serikat saat ini, dengan merujuk ke salah satu wawancaranya yang menyebutkan: "Yang kami inginkan adalah transparansi dan percakapan yang bagus tentang hal ini."  Namun, dalam wawancara yang sama ia berpendapat," ... keseluruhan sistem (pangan) dimungkinkan oleh adanya subsidi pemerintah (Amerika Serikat) untuk beberapa tanaman penting seperti jagung. Ini adalah bentuk sosialisme yang membuat kita sakit.