Jumat, 07 Oktober 2011

National Geographic Area 51 Declassified


Kali inih saya akan membahas AREA 51 .Inih adalah pusat militer amerika .Keberadaanya sangat rahasia.
SINOPSIS
Pusat penelitian adalah merupakan tempat para ilmuwan melakukan kegiatan riset yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan perangkat pendukung yang dibutuhkan guna tercapainya sasaran dan tujuan suatu penelitian. Pada umumnya setiap negara maju ataupun sedang berkembang sangat berkepentingan untuk memiliki suatu pusat penelitian.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara, juga sangat ditentukan oleh hasil-hasil penelitian yang dikembangkan oleh negara bersangkutan. Seperti Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, adalah pusat penelitian yang dimiliki Indonesia . Di dalam area ini terdapat banyak sekali fasilitas-fasilitas penelitian dalam naungan institusi pemerintah, seperti LIPI, BATAN, BPPT, LAPAN, yang terus meneliti dan mengembangkan iptek dengan tujuan damai.

Dari sekian banyak pusat penelitian yang terkenal di dunia internasional, adalah Area 51, merupakan fasilitas pengembangan dan pengujian militer yang sangat rahasia (top secret), yang dioperasikan oleh angkatan Udara Amerika Serikat. Area 51 berlokasi di dalam daerah pelatihan dan pengujian Nevada . Lokasi Area 51 berada di Lincoln Country berjarak 115,5 km sebelah utara Las Vegas dengan luas berkisar 103 kilometer persegi.
Area 51 didirikan pada tahun 1955 yang pada awalnya diperuntukkan melakukan pengujian pengembangan pesawat mata-mata Amerika Serikat Seri U-2 yang baru diciptakan. Pesawat U-2 dapat terbang sampai ketinggian 70.000 kaki. Selama operasinya U-2 telah secara bebas terbang di atas wilayah Uni Sovyet sampai akhirnya satu pesawat U-2 tertembak jatuh pada tahun 1960. Akhirnya U-2 dicat berwarna hitam pada tahun 1960-an. Sedangkan untuk mengelabuhi seolah-olah adanya penampakan benda angkasa yang tak dikenal biasa disebut UFO (Unditified Flying Object), beberapa U-2 dicat dengan warna silver mengkilat. Sejak itu Area 51 terus berkembang dan digunakan untuk berbagai pengembangan suatu proyek yang disebut sebagai Proyek Hitam (Black Project) yang terdiri dari pesawat seri Blackbird, seri Stealth Fighter dan seri Stealth Boomber. Seri Blackbird merupakan kelanjutan dari seri U-2 yang dimulai tahun 1962 dengan rancangan tipe A-12 dan SR-71. Sebagai contoh, tipe SR-71 memiliki kecepatan jelajah mencapai 3500 km/jam dengan ketinggian efektif jelajah 4830 km.

Seri Stealth Fighter merupakan pesawat tempur siluman pertama yang dirancang pada akhir tahun 1970-an. Pesawat ini sangat baik sekali beroperasi di malam hari. Tipe yang sangat dikenal adalah F-117 Nighthawk. Seri Stealth atau siluman merupakan suatu ide agar pesawat terbebas dari pantauan radar. Kecepatan jelajah pesawat ini berkisar 1040 km/jam dengan ketinggian yang baik sejauh 2110 km. Prestasi operasinya telah diperlihatkan pada perang teluk dan masih ditugaskan untuk melaksanakan target-target yang telah matang.
Seri Stealth Boomber merupakan kelanjutan pesawat siluman dari Seri Stealth Fighter yang telah dikembangkan secara luas. Seri pesawat siluman yang dikenal ini adalah tipe Black Manta dan B2. Daya jelajah lebih cepat dan lebih susah ditangkap radar dari pada seri Stealth Fighter. Walau pun demikian, strategi penyerangannya masih tergantung pada informasi dari target.
Saat ini proyek masa depannya ditujukkan untuk mengembangkan teknologi anti radar (Stealth Technology), pesawat pengintai tak berawak (UAVs or unmanned aerial vehicles) dan pesawat tempur (UCAVs, unmanned combat aerial vehicles), memungkinkan dapat menjelajah dengan kecepatan tinggi pada daerah jelajah yang sangat tinggi yang dikenal sebagai “ AURORA ”. Karena pesawat-pesawat ini tak berawak, maka pesawat ini dipercaya dapat digerakkan dengan kecepatan yang sangat dahsyat,. Dengan kata lain, manusialah yang benar-benar dapat membuat benda angkasa yang tak dikenal itu. Bersamaan dengan itu muncul lagi ide pengembangan pesawat angkasa X-33 yang secara teknologi belum dilakukan pengujian. Akan tetapi pesawat angkasa X-33 telah diyakini akan menjadi versi Aurora yang bersifat PUTIH (untuk kepentingan kedamaian).

Sejalan dengan penelitian pesawat tempur yang canggih, diperoleh pula data-data tentang adanya kehadiran mahluk angkasa yang menuju Bumi, yang lebih dikenal dengan nama Alien. Akhirnya sampailah kita pada suatu pertanyaan seberapa besar kemungkinan keberadaan Alien di alam semesta ini. Untuk hal itu, Area 51 telah terlibat dalam penyelidikan teknologi Alien. Berdasarkan isu yang santer dan dipercaya oleh banyak pakar, bahwa tim Area 51 telah menemukan dan menyelidiki secara rahasia reruntuhan UFO yang ditemukan di daerah Roswell, negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, tahun 1947. Walau pun belum terdapat pembuktian yang jelas, beberapa pakar luar telah menduga bahwa ilmuwan Area 51 diklaim memiliki dan merawat satu mahluk Alien di suatu tempat yang sangat rahasia. Klaim tersebut diperkuat dengan pengakuan Bob Lazar seorang fisikawan, pada tahun 1989 bahwa dia telah bekerja disalah satu tempat penelitian yang berada pada daerah selatan Area 51 dan mengklaim bahwa Area 51 telah melakukan pengujian pesawat terbang yang luar biasa canggihnya dan juga telah melakukan komunikasi dengan Alien.

Keberadaan Alien di Area 51 ini menimbulkan suatu teori konspirasi yang merupakan hasil pengumpulan data dari reruntuhan pesawat Alien yang jatuh di Roswell dan pengakuan Bob Lazar pernah terlibat pada kegiatan tersebut, seperti pertemuan atau kontak dengan keadaan di angkasa dengan menggunakan peralatan secukupnya, pengembangan senjata berenergi sangat tinggi dan kegiatan-kegiatan yang secara luas di seluruh dunia. Berdasarkan isu yang beredar kegiatan teori konspirasi ini dilakukan di Danau Groom yang berada di sekitar lokasi Area 51. Namun sampai sejauh ini belum ada suatu penjelasan ilmiah yang gamblang dalam menjelaskan keberadaan Alien yang sesungguhnya. Usaha yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan data berupa laporan dan foto UFO hasil jepretan amatir.

Rabu, 28 September 2011

Earthlings

            Pernahkah kalian melihat hewan secara langsung di bunuh di depan mata? bagaimana perasaan kalian? ahh itu sih sudah biasa, apalagi pas perayaan hari raya lebaran, hmm bagai mana kalau liat hewan-hewan di peternakan, sirkus, penampungan di sakiti dengan cara yang diluar akal sehat dll?….. Mari kita lihat film dokumenter buatan Shaun Monson, seorang aktifis hewan dan lingkungan yang juga seorang vegetarian, Film ini baru booming 2010 yang lalu waktu itu saya menonton film ini di tv lokal, sayapun gak tahu judulnya apa, tapi ketika kemarin ada yang buat thread film ini di Kaskus Fovie, akhirnya saya tonton ulang. Film Dokumenter ini berisi footage-footage dengan pengambilan gambar sembunyi-sembunyi, dan narasi dari Jaquin Phoenix yang membuka mata akan pandangan kita selama ini. Menimbulkan pertanyaan sifat kemanusiaan kita di muka bumi ini. Film ini bisa di saksikan secara gratis di internet, seperti di Youtube dan google video supaya kita bisa lihat komentar-komentar penontonnya, video merupakan  media yang efektif buat menampilkan kisah ini, kalau selama ini kita tau lewat majalah, dan koran.

          Kebanyakan isi dari film ini menunjukan cara-cara pembantaian dan penyiksaan hewan secara kejam, untuk di olah menjadi makanan, pakaian, dan hiburan dengan jalan murah tanpa memikirkan resiko yang di dapat, semua hanyalah memikirkan keuntungan dan kesenangan manusia semata. Menterjemahkan ke sedihan dan kesakitan yang di alami hewan-hewan tersebut. Tapi tidak hanya itu, di jelaskan lagi bahwa kita benar benar sudah kelewatan, membuat kerusakan dan pencemaran alam yang sangat parah di dunia. Saya gak akan membicarakan bagai mana hewan hewan ternak dan lainnya di bantai di sini, yang pasti akan mengejutkan kalian yang menontonnya. kalau miris lihat lumba-lumba di film dokumenter The Cove, mungkin film ini akan lebih menyayat hati kalian.
Terlepas dari kenyataan perbedaan ras, bahasa dan Jenis, Kita Semua adalah mahluk hidup di dunia ini, tumbuhan dan binatang juga merasakan sakit, emosi, seperti kita mereka juga mencari kenyamanan hidup sendiri, sebagian besar mereka juga bertulang belakang, Singkat nya mereka juga ingin hidup seperti kita. Ketergantungan hidup kita kepada mereka juga mutlak di dunia ini, Untuk makan, Pertemanan, Hiburan, dan bahan penelitian. Namun kenyataannya kita semua tidak menghormati mereka sebagai penyedia kebutuhan hidup kita, menyiksa, menginjak injak, ibarat meludahi makanan kita sendiri dan memakannya kembali. Trus apa lah akibatnya dari semua ini? Konsumsi hewani yang berlebihan, kanker, serangan jantung, Diabetes, Stroke dll sebagainya. Alam tidak bertanggung jawab atas semua ini, tapi KITA. Tiga kehidupan di dunia ini Alam, Hewan, & Manusia, semua berketergantungan.
Film ini emang gak rekomen buat pecinta hewan, tapi apalah emang inilah kenyataan selama ini. hidup memang kejam, hewan hewan itu di bantai untuk memenuhi kebutuhan kita sehari hari, hewan pun juga memakan sesamanya untuk hidup dengan caranya sendiri. meskipun saya gak habis pikir, dengan cara cara hewan tersebut di bantai dan di siksa. Saya sendiri penyayang binatang, namun menurutku tidak semua binatang di perlakukan seperti di film ini. Film ini mungkin saja merubah penontonnya jadi vegetarian, tapi itu lah inti dari film ini. Untuk menimbulkan reaksi penontonnya, dan itupun efektif,di tambah narasi yang di bawakan sangat bagus oleh jaquin phoenix. Saya salut sama dokumenter ini, karena benar benar membuka hati kita, kalau semua di dunia ini bukan cuman milik manusia, tapi sayang, kebanyakan manusia masih buta akan hal ini.
       Food, Inc adalah sebuah film dokumenter tahun 2008 dari Amerika Serikat yang disutradarai oleh sutradara pemenang Emmy Award Robert Kenner.
Film ini memeriksa produksi pangan agrikultur berskala besar di Amerika Serikat, dan menyimpulkan bahwa daging dan sayur-sayuran yang dihasilkan oleh perusahaan ekonomi tersebut memiliki banyak "biaya tersembunyi", tidak sehat, dan membahayakan lingkungan. Film ini menampilkan Michael Pollan dan Eric Schlosser sebagai narator, dua kritikus berat dari pertanian ala pabrik.
Film dokumenter ini menghasilkan kontroversi yang luas dimana sangat dikritik oleh perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat yang terlibat dalam industri produksi pangan.

       Segmen pertama film ini meneliti produksi daging industrial di Amerika Serikat, antara lain daging ayam, daging sapi, dan daging babi. Film ini menjelaskan bahwa industri ini tidak manusiawi, tidak berkelanjutan secara ekonomi dan juga tidak ramah lingkungan. Segmen kedua film ini mengulas tentang produksi industrial benih dan sayur-sayuran (terutama jagung dan kacang kedelai), menyebutnya juga sebagai tidak berkelanjutan secara ekonomis dan lingkungan. Segmen terakhir adalah tentang ekonomi dan kekuatan hukum dari perusahaan-perusahaan makanan besar, seperti undang-undang pencemaran nama baik dalam industri makanan yang mata pencahariannya didasarkan pada penyediaan makanan yang murah tetapi terkontaminasi, penggunaan berat bahan kimia berbasis petroleum (sebagian besar pestisida dan pupuk), dan promosi kebiasaan pola konsumsi makanan yang tidak sehat oleh masyarakat Amerika.
       Film ini telah menghasilkan kontroversi setelah dipertontonkan. Para produser film ini juga telah mengundang adanya tanggapan maupun bantahan dari perwakilan Monsanto Company, Tyson Foods, Smithfield Foods, Perdue Farms, dan perusahaan lain, tapi semuanya menolak undangan tersebut.
Monsanto mengatakan bahwa mereka mengundang para produser film ini dalam sebuah pameran dagang produsen makanan,  tetapi para produser mengklaim bahwa mereka tidak diberi surat mandat pers pada acara tersebut dan tidak diizinkan untuk hadir. Operator pameran dagang tersebut mengatakan bahwa mereka tidak menyimpan catatan permintaan mandat pers yang ditolak.  Sebuah aliansi perusahaan produksi makanan (dipimpin oleh American Meat Institute) menciptakan sebuah situs jaringan, SafeFoodInc.org,  sebagai tanggapan terhadap klaim-klaim yang disebutkan dalam film ini.  Monsanto juga mendirikan situs Web mereka sendiri untuk secara khusus menanggapi klaim film ini tentang produk dan tindakan mereka. Cargill (eksekutif Monsanto) mengatakan kepada Minneapolis Star Tribune bahwa perusahaan (Monsanto) menyambut "sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana pertanian global dapat memberi makan dunia secara terjangkau sambil meminimalkan dampak lingkungan, menjamin keamanan pangan, menjamin keterjangkauan pangan dan menyediakan pekerjaan yang bermakna dalam masyarakat pertanian. " Tapi perusahaan (Monsanto) mengkritik jawaban sederhana film ini dalam tugas serumit menyediakan pangan bagi 6 miliar orang yang begitu terletak berjauhan di seluruh penjuru dunia." 
Waralaba restoran makanan cepat saji Chipotle menanggapi film dokumenter ini pada Juli 2009 dengan menawarkan pemutaran gratis film ini di berbagai lokasi di Amerika Serikat dan menyatakan bahwa mereka melakukan hal yang berbeda dengan yang disebutkan dalam film ini, dengan harapan para pelanggannya akan menghargai setelah melihat Food, Inc 
Sang sutradara, Robert Kenner, membantah anggapan bahwa ia sedang menyerang sistem produksi makanan Amerika Serikat saat ini, dengan merujuk ke salah satu wawancaranya yang menyebutkan: "Yang kami inginkan adalah transparansi dan percakapan yang bagus tentang hal ini."  Namun, dalam wawancara yang sama ia berpendapat," ... keseluruhan sistem (pangan) dimungkinkan oleh adanya subsidi pemerintah (Amerika Serikat) untuk beberapa tanaman penting seperti jagung. Ini adalah bentuk sosialisme yang membuat kita sakit.